Fenomena alam pelangi ini dijelaskan oleh para ahli Fisika sebagai peristiwa pembiasan cahaya matahari. Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik. Warna putih cahaya matahari sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda, termasuk di antaranya tujuh warna yang dapat diserap oleh mata kita: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pelangi terbentuk jika terjadi perubahan cuaca di mana hujan turun tetapi di langit masih ada cahaya matahari. Fenomena ini terjadi karena sinar matahari dibiaskan oleh tetesan air yang ada di atmosfer.
Pada kegiatan ini kita mempelajari teks eksplanasi lain yang sejenis dengan teks “Gempa Bumi”. Teks tersebut adalah teks eksplanasi tentang pelangi. Kegiatan pertama adalah menyusun teks yang diacak letak kalimatnya, kemudian pada kegiatan kedua menjawab pertanyaan tentang bacaan tersebut. Jika jawaban butir kegiatan pertama dan kedua dihubungkan, susunannya menjadi teks eksplanasi yang urut dan logis. Pada kegiatan ketiga mencari ide pokok atau gagasan sesuai dengan struktur teks. Pada kegiatan keempat menemukan unsur kebahasaan. Sementara itu, pada kegiatan kelima adalah menyusun teks eksplanasi yang urut dan logis dengan menggunakan kata-kata sendiri.
- Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
- Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.
- Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva warna yang disebut pelangi.
- Pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
- Pelangi dan efek cahaya lain di langit disebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi merah karena sinar matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari.
- Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat.
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian dibelokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi sebuah warna spektrum.
- Cahaya dengan panjang gelombang terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar.
- Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya.
Struktur Teks | Paragraf |
Pernyataan Umum | (2) Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. (4) Pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang jelas. |
Deretan penjelasan | (5) Pelangi dan efek cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi merah karena sinar matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari. (7) Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. (3) Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva warna yang disebut pelangi. (8) Cahaya dengan panjang gelombang terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar. |
Interpretasi | (9) Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya. (6) Pelangi hanya dapat di lihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. (1) Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus. |
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
- Apakah pelangi itu?(Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air.)
- Termasuk peristiwa atau bencana apakah pelangi itu?(Pelangi termasuk peristiwa alam, karena pelangi tidak membawa bencana bagi kita. Pelangi membuat langit semakin indah.)
- Apakah sebab terjadinya pelangi? (Pelangi terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari terhadap titik-titik air, pelangi dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar)
- Bagaimanakah pelangi terjadi? (Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum)
- Dapatkah pelangi dilihat dengan mata biasa? (Pelangi dapat diamati dengan mata biasa, posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus)
- Pargraf 1 : pembiasan cahaya matahari.
- Paragraf 2 : cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel
- Pargraf 3 :Pelangi tidak akan tampak pada malam hari.
Tulis lima contoh kalimat yang di dalamnya terdapat konjungsi yang ada di dalam teks tersebut !
- Pelangi juga dianggap sebagai gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.
- Pelangi dan efek cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel.
- Saat matahari terbenam, langit menjadi merah karena sinar matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari.
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian dibelokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum.
- Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat meninggalkannya.
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat meninggalkannya.
- Cahaya dengan panjang gelombang terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar.
- Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung.
- Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi termasuk peristiwa alam, karena pelangi tidak membawa bencana bagi kita. Pelangi membuat langit semakin indah.
Pelangi terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari terhadap titik-titik air, pelangi dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar. Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum.
Pelangi dapat diamati dengan mata biasa, posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.